SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Struktur
perekonomian Indonesia tentang bagaimana arah kebijakan perekonomian
Indonesia merupakan isu menarik. Gagasan mengenai langkah-langkah
perekonomian Indonesia menuju era industrialisasi, dengan
mempertimbangkan usaha mempersempit jurang ketimpangan sosial dan
pemberdayaan daerah, sehingga terjadi pemerataan kesejahteraan kiranya
perlu kita evaluasi kembali sesuai dengan konteks kekinian dan tantangan
perekonomian Indonesia di era globalisasi (Firmanzah, 2010).
Tantangan
perekonomian di era globalisasi ini masih sama dengan era sebelumnya,
yaitu bagaimana subjek dari perekonomian Indonesia, yaitu penduduk
Indonesia sejahtera. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat
besar, sekarang ada 235 juta penduduk yang tersebar dari Merauke sampai
Sabang. Jumlah penduduk yang besar ini menjadi pertimbangan utama
pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian Indonesia masa
itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.
Berdasarkan
pertimbangan ini, maka sektor pertanian menjadi sektor pentingdalam
struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya
perekonomian bangsa, maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia
menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian kita
juga semakin kuat.
Sektor pertanian terdiri atas:
1. Tanaman pangan
Tanaman
Palawija biasanya palawija berupa tanaman kacang-kacangan, serealia
selain padi (seperti jagung), dan umbi-umbian semusim (ketela pohon dan
ubi jalar).
Padi
Padi
Keanekaragaman budidaya:
- Padi gogo
- Padi rawa
Beberapa masalah dalam produksi palawija :
- Rendahnya produktivitas lahan.
- Rendahnya tingkat penggunaan lahan.
- Benih atau bibit masih bersifat lokal.
- Pengelolaan yang masih tradisional.
- Tingginya tingkat susutan pasca panen.
2. Perkebunan
- Perkebunan rakyat.
- Perkebunan besar.
Pengusahaan tanaman perkebunan tersebut berlangsung dualistis, yaitu :
- Diselenggarakan rakyat secara perorangan.
- Diselenggarakan oleh perusahaan perkebunan (pemerintah atau swasta).
3. Kehutanan
SUB SEKTOR KEHUTANAN
- Penebangan kayu
- Pengambilan hasil hutan lain
- Perburuan
Hutan berdasarkan tata guna :
- Hutan lindung.
- Suaka alam dan hutan wisata.
- Hutan produksi terbatas.
- Hutan produksi tetap.
- Hutan produksi yang dapat dikonversi.
- Peternakan
BPS dalam melakukan perhitungan produksi pada sektor ini didasarkan pada :
- Data pemotongan.
- Selisih stok atau perubahan
- Populasi.
- Ekspor netto.
- Perikanan
Faktor penyebab lambannya pertumbuhan sub sektor ini :
- Sarana yang kurang memadai
- Larangan mengoperasikan pukat harimau (trawl).
- Adanya pencurian ikan secara besar-besaran oleh kapal asing tanpa berhasil ditangkap oleh satuan patroli pantai perairan Indonesia.
- Berkaitan dengan perikanan darat khususnya udang, yaitu rendahnya produktivitas lahan udang
REFERENSI:
0 comments:
Posting Komentar